MAKALAH
TEORI
DAN APLIKASI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DALAM DESAIN PEMBELAJARAN BAHASA
ARAB
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Komunikasi Pendidikan
Dosen
Pengampu : Roviin M, Ag.
Disusun
Oleh :
Chiqmatun
Khasanah 112-11-011
Nur
Mayasari 112-11-016
Rohmadi
112-11-025
Bima
Arkhami 112-11-029
PENDIDIKAN
BAHASA ARAB ( PBA )
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
SALATIGA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Hampir setiap guru mungkin pernah menemukan
suasana kelas yang tidak kondusif untuk proses pembelajaran. Para siswa tidak
merespon apa yang guru bawakan dan guru merasa kurang efektif berbicara di
depan siswa karena siswa tidak memperhatikan guru, ramai sendiri, main komputer
dan kelas berubah menjadi gaduh. Jelas suasana begitu tidak akan mencapai
tujuan pembelajaran seperti yang direncanakan. Penulis pernah juga
merasakannya. Rugi rasanya berbicara terus dalam Bahasa Arab, sedangkan mereka
diam mendengarkan tetapi tidak memahami apa yang dibicarakan guru. Sebagian
siswa mengerutkan dahi karena tidak mengerti perkataan saya atau sedang punya
masalah lain. Diajak membuka buku paket malah digambari macam-macam, disuruh
mengerjakan latihan dari LKS malah saling contek. Pusing jadinya.
B.
RUMUSAN MASALAH
- Apakah
pengertian teknologi komunikasi pendidikan?
2. Apakah pengertian Desain
sistem pembelajaran
itu?
3. Teknologi apa saja yang berguna bagi
pembelajaran bahasa arab?
4. Bagaimana Teori dan Aplikasi
teknologi komunikasi dalam pendidikan bahasa arab?
C.
TUJUAN
- Untuk
mengetahui apa pengertian teknologi pendidikan.
- Untuk
mengetahui apa pengertian desain system pembelajaran.
- Untuk
mengetahui teknologi apa saja yang berguna bagi pembelajaran bahasa arab.
- Untuk
mengetahui bagaimana teori dan aplikasi teknologi komunikasi dalam
pendidikan bahasa arab.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Teori
Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang
mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu
kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah
suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan
suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.
2. Aplikasi
Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat
lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan
suatu tugas yang diinginkan pengguna.
3. Teknologi
Komunikasi Pendidikan.
Teknologi pendidikan menurut Miarso
dalam buku menyemai benih teknologi pendidikan sebagai suatu bidang kajian atau
disiplin keilmuan yang berdiri sendiri (Miarso: 2007, 62).
Ditinjau dari pendekatan pendidikan,
teknologi pendidikan adalah suatu proses yang bersistem dalam usaha mendidikan
atau membelajarkan. Dalam proses yang bersistem ini kemungkinan besar digunakan
teknologi pendidikan sebagai produk. (Miarso: 2007, 76).
Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan, bahwa aplikasi teknologi sebagai penerapan dari suatu disiplin
ilmu yang membahas proses dalam usaha mendidik atau membelajarkan. Dan dalam
proses mendidik atau membelajarkan tersebut kemungkinan besar menggunakan teknologi
/ media.
4. Desain
system pembelajaran
Yang dimaksud
dengan desain di
sini adalah proses
untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan
produk.
Desain bermakna adanya keseluruhan,
struktur, kerangka atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan (Gagnon
dan Collay, 2001). Selain itu, kata desain juga dapat diartikan sebagai proses
perencanaan yang sistematika yang dilakukan sebelum tindakan pengembangan atau
pelaksanaan sebuah kegiatan (Smith dan Ragan, 1993, p. 4). Sedangkan desain
pembelajaran adalah kisi-kisi dari penerapan teori belajar dan pembalajaran
untuk memfasilitasi proses belajar seseorang (Reigeluth, 1983). Desain
pembelajaran juga diartikan sebagai proses merumuskan tujuan, strategi, teknik,
dan media.
Di sisi lain Gagne dkk mngembangkan
konsep desain pembelajaran dengan menyatakan bahwa desian pembelajaran membantu
proses belajar seseorang, di mana proses itu sendiri memiliki tahapan segera
dan jangka panjang. Menurut mereka proses belajar terjadi karena adanya
kondisi-kondisi belajar, internal maupun eksternal. Kondisi internal adalah
kemampuan dan kesiapan diri pebelajar, sedangkan kondisi eksternal adalah
pengaturan lingkungan yang didesain. Penyiapan kondisi eksternal belajar inilah
yang disebut dengan desian pembelajaran. Untuk itu desain pembelajaran haruslah
sistematis, dan menerapkan konsep pendekatan system agar berhasil meningkatkan
mutu kinerja seseorang. Dan mereka berpendapat bahwa proses belajar yang
terjadi secara internal dapat ditumbuhkan, diperkaya jika faktor eksernal,
yaitu pembelajaran dapat didesain dengan efektif.
Sedangkan Menurut Seels & Richey (2000: 33) desain
sistem pembelajaran yaitu prosedur yang terorganisasi dan sistematis untuk:
1.
penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelajari)
2.
perancangan (proses penjabaran bagaimana cara mempelajarinya)
3.
pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau
produksi bahan-bahan belajar)
4.
pelaksanaan/aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi)
5.
penilaian (proses penentuan ketepatan pembelajaran)
Salah satu bentuk sumber belajar yang
potensial adalah yang dikembangkan berdasarkan teori komunikasi dan
memanfaatkan atau mendayagunakan berbagai bentuk dan jenis teknologi
komunikasi. Artinya, media komunikasi massa mempunyai potensi besar untuk digunakan
dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan pembelajaran.
Pada hakikatnya teknologi pembelajaran
adalah suatu disiplin yang berkepentingan dengan pemecahan masalah belajar
dengan berlandaskan pada serangkaian prinsip dan menggunakan berbagai macam
pendekatan atau teori komunikasi dan teknologi komunikasi.
Setiap teknologi dibangun atas dasar
suatu teori tertentu. Demikian pula pada teknologi pembelajaran, dibangun atas
dasar prinsip-prinsip yang ditarik dari teori komunikasi terutama hasil-hasil
penelitian dalam pemanfaatan media, khususnya media komunikasi. Dan dalam
makalah kami akan membahas tentang teori dan aplikasi Teknologi Komunikasi Pendidikan Dalam Desain Sistem Pembelajaran
Bahasa Arab.
Adapun teknologi yang
berguna bagi pembelajaran bahasa arab, antara lain:
1.
Internet
Penggunaan internet dan
web tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positip terhadap kegiatan
akademik mahasiswa tapi juga bagi dosen. Internet dan web dapat memberi
kemungkinan bagi dosen untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata
kuliah yang menjadi bidang kempuannya. Melalui penggunaan internet dan web,
dosen akan selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada
mahasiswa. Hal ini tentu saja menuntut kemampuan dosen itu sendiri untuk selalu
giat mengakses website dalam bidang yang menjadi keahliannya. Hal ini sejalan
dengan definisi Pannen (2003) mengenai media dan teknologi pembelajaran di
perguruan tinggi dalam arti luas yang mencakup perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), dan sumberdaya manusia (humanware) yang dapat
digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa.
Penggunaan Internet
untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju,
merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan
diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi
karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga
diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain
telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM Interkatif dan
lain-lain.
Melalui internet,
pembelajar dapat mengadakan kontak langsung dengan penutur asli, berpartisipasi
dalam suatu forum diskusi, dan sebagainya. Interaksi antara dosen dan mahasiswa,
misalnya penugasan dan pengerjaan tugas pun dapat dilakukan melalui internet.
Disamping itu juga pemanfaatan program power-point digunakan untuk
mengembangkan keterampilan wicara siswa/mahasiswa. Dalam hal ini,
siswa/mahasiswa diberi tugas untuk menguraikan topik tertentu yang diminati
selama beberapa menit dengan dukungan power-point (Egbert dkk, 2002:7).
Situs-situs yang
berhubungan dengan bahasa Arab dan pendidikan Islam banyak disajikan di
internet, baik yang menyajikan tentang tauhid, tasawuf, sejarah Islam,
akidah-akhlak, dan bidang-bidang lainnya. Juga di internet sangat membantu
penguasaan kemahiran berbahasa Arab. Karena situs-situs tersebut menyajikan
berbagai data dan informasi masa lalu, terkini dan akan datang mengenai dunia
Arab, dunia antar bangsa dan berbagai bidang-bidang kajian bahasa Arab dan
Islam.
Situs-situs untuk
bidang keislaman antara lain www.pesantren-online.com, atau www.google.com
dengan mengetik apa yang diingnkan. Sedangkan situs-situs utama Arab adalah
seperti www.arabic.com, www.raddadi.com, www.arabia.com, www.alsaha.com,
www.senbad.net dan lain sebagainya. Kalau dilihat dari situs www.raddadi.com
sebagai contoh, maka terlihat berbagai macam bidang yang ada dalam situs
tersebut. Antara lain bidang-bidang yang diberikan adalah sebagai berikut:
situs kesehatan, situs Islam, situs media massa, situs kerjaan, situs
pekerjaan, situs sastra, situs komputer dan lain sebagainya.
2.
CD Interaktif
Satu lagi perkembangan
yang begitu pesat dan semakin modern makin mempermudah bagi seorang pendidik
untuk memanfaatkan berbagai macam media yang ada, diantaranya adalah CD
(compact disk) interaktif.
VCD juga merupakan
media pengajaran bahasa yang cukup efektif digunakan. Alat ini mirip dengan tip
recorder hanya lebih lengkap. Tips recorder hanya didengar, sementara VCD
didengar dan dilihat. Saat ini telah banyak program-program pengajaran bahasa
Arab yang dikemas dalam bentuk CD, namun untuk mengoperasikannya tidak cukup
dengan VCD tetapi dengan komputer yang dilengkapi dengan multimedia. Dalam
konteks pengajaran ALA, telah banyak program pengajaran ALA yang dikemas dalam
bentuk CD, misalnya: Alif-Ba-Ta, Al-Qamus al-mushowwar li As-Shigar, Bustan
Ar-Raudloh, Juha 1-2, Jism al-Insan, Hadiqah al-Arqam, Masrahiyah al-Huruf
al-Arabiyah, Ta'lim al-Lughah al-Arabiyah, 'Alam al-Tajarub li as-Sigar,
Jazirah al-Barka:n, dan Mausuah al-Musabaqah wa al-Algha:z serta masih banyak
lagi (Kholisin, 2002).
3.
Satelit/Parabola
Satelit juga memberi
kemudahan bagi para pendidik dalam mengajarkan bahasa Arab yakni dalam
pengayaan kosa kata dan pengenalan budaya. Dengan piringan parabola, motor
penggerak dan Digital Satellite Receiver, kita dapat menikmati siaran TV Arab,
yaitu Saudi Arabia, Mesir, Yaman, Palestina, Abi Dhabi secara langsung. Satelit
ini lebih banyak dimanfaatkan untuk keterampilan menyimak (maharatul istima’).
Adapun satelit yang
menyiarkan acara menggunakan bahasa arab, satelit AsiaSat 2 yang menyiarkan
siaran berbahasa Arab dari:
1.
Abu Dhabi Al
Emarat, dari U.A.E
2.
Al Nile, dari
Mesir
3.
Alalam News
Channel, dari Iran
4.
Al Kass, siaran
khusus olah raga dari Mesir
5.
Syria Satellite
Channel, dari Syiria
6.
Yemen TV, dari
Yaman
7.
Abu Dhabi Al
Oula + 1, dari Abu Dhabi
8.
Oman TV
Satellite, dari Oman
9.
Kuwait Space
Channel, dari Kuwait
10.
Saudi Arabian TV 1, dari Saudi Arabia
11.
Qatat TV, dari
Qatar
12.
Sudan TV, dari
Sudan
13.
Sharjah TV, dari
U.A.E
14.
Jamahirya
Satellite Channel. dari Lybia
15.
Al-Jazeera
Channel, dari Qatar
Selain siaran TV,
satelit AsiaSat 2 ini juga menyiarkan siaran radio dengan kualitas FM, seperti:
1.
El-Bernameg
Al-Aam, dari Kairo
2.
El-Quran
El-Karim, dari Kairo
3.
Radio Quran,
dari Iran
4.
Emarat FM, dari
U.A.E
5.
Radio Oman
6.
Radio Quran,
dari Saudi Arabia
7.
Sharjah FM, dari
U.A.E
8.
Qatar Radio
9.
Sana’a Radio,
dari Yaman
10.
Aden Radio, dari
Yaman
Dari satelite Telstar 10, ada tiga
saluran yang dapat dinikmati dengan gratis, sama seperti saluran terdahulu,
yaitu:
1.
Dubai Sports
2.
Dubai TV
3.
Sama Dubai
Kini, dengan kemajuan
IT, siaran dari parabola dapat langsung ditonton dan disimpan dalam hard disk
komputer. Perangkat yang digunakan, di antaranya Digital Satellite Receiver
SkyStar 2. Perangkat yang berupa card ini dipasang dalam komputer yang langsung
dapat menerima siaran dari parabola dengan kualitas DVD.
Hasil rekaman yang berkualitas DVD ini
tidak perlu lagi diubah ke format VCD, selain karena kualitasnya akan menurun,
juga memerlukan waktu yang cukup lama. File video yang disimpan itu memang
tidak dapat diputar dengan VCD/DVD Player, tetapi dapat diputar melalui
komputer dengan progam pemutar video yang biasanya sudah termasuk dalam
Windows.
4.
Arabic E-learning
Istilah e-learning
mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan
tentang definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi
yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley,
2001] yang menyatakan:
E-Learning merupakan
suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannyabahan ajar ke
siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer
lain.
LearnFrame.Com dalam
Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang
lebih luas bahwa:
E-Learning adalah
sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar
mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.
Matthew Comerchero
dalam E-Learning Concepts and Techniques [Bloomsburg, 2006] mendefinisikan:
E-learning adalah
sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi,
dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus
menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena mengeliminasi
jarak dan arus pulang-pergi. Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning
didesain dengan media yang dapat diakses dari terminal komputer yang memiliki
peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapat mengakses
jaringan atau Internet.
5.
Pembuatan dan Penggunaan Media Pengajaran Bahasa
Arab
Diantara sekian banyak media pengajaran yang
dikemukakan sebelumnya, maka hanya beberapa media yang perlu dibahas lebih
lanjut bagaimana pembuatan dan penggunaannya. Dalam tulisan ini akan dirinci
beberapa media pengajaran, yaitu Kepingan/potongan kertas (strip story),
Bithoqoh al-lughoh, Power point, Stick figures, Buku besar (kitabun kabir),
Flashcards.
Secara sistematis ke 6 media pengajaran di atas
akan dibahas satu persatu, sebagai berikut:
1) Kepingan/potongan
kertas (strip story)
Teknik lewat media ini bertitik tolak pada suatu
approach yang mengutamakan aktivitas komunikasi (nuthqun mubasyiroh) yang
sesunguhnya agar kelak siswa dapat dengan mudah dan tidak sungkan untuk
berkomunikasi dengan bahasa Arab. Pembuatan dan penggunaan strip story ini
secara detail, sebagai berikut:
a. Sebelum masuk kelas
- Guru
memilih suatu topik cerita (muhola’ah) atau mahfudhah yang kira-kira dapat
dibagi rata kalimat-kaliamatnya kepada siswa.
- Kaliamat-kalimat
tersebut ditulis atau diketik dengan jelas dengan mengosongkan ruang
ekstra antara setiap kalimat dengan kalimat lain.
- Lembaran
kisah tersebut dipotong-potong dengan satu kalimat untuk masing-masing
kepingan. Kalau siswanya banyak maka topik tersebut dapat ditulis siswa
untberkali-kali pada lembaran yang lain kemudian siswa nantinya dibagi
perfirqah.
b. Kegiatan di dalam kelas
- kepingan
kertas yang berisi kalimat itu dibagikan pada siswa secara random
- Guru
meminta siswa untuk mengulang ulang dan siswa dilarang memperlihatkan pada
siswa yang lain.
- Guru
miminta murid untuk menutup kepingan kertas itu atau kertas itu
dikumpulkan kembali.
- Guru
meminta siswa untuk berdiri dari kursi. Setelah itu guru betul betul
tenang mendengar dan melihat apa yang terjadi.
- Siswa
sibuk menyusun kosakata mejadi variasi kalimat sederhana atau kalimat
tanya jawab.
- Setelah
siswa menyusun,siswa dipersilahkan duduk kembali.
- Guru
menginstruksikan pada setiap siswa untuk menyebutkan masing masing kalimat
yang telah disusunnya.
- Kalau
masih ada waktu, siswa bisa diperintahkan untuk saling berdialog dengan
siswa lainnya.
Di sini dapat kita lihat bahwa teknologi pengaja
lewat media potongan kertas ini bisa di pergunakan untuk pelajaran percakapan,
tebak kata, menyusun kalimat, membuat kalimat tanya dan menyusun cerita. Dengan
media ini siswa dapat termotivasi untuk belajar lebih aktif dan termotivasi
(belajar dengan fun).
2) Bithoqoh
al-lughoh
Teknik lewat media ini bertitik tolak pada suatu
approach yang mengutamakan aktivitas komunikasi (nuthqun mubasyiroh).
Dipridiksi dengan media ini kelak siswa dapat dengan mudah dan berani untuk
berkomunikasi dengan bahasa Arab. Pembuatan dan penggunaan strip story ini
secara detail, sebagai berikut:
a. Sebelum di kelas
- Guru
membuat kartu dari kertas karton atau asturo dipotog-potong dengan ukuran
10 x 10 cm.
- Menuliskan
kosa kata tematik dengan bahasa Arab.
b. Teknik di dalam kelas.
- Kartu
bahasa itu dibagikan pada masing-masing siswa secara random.
- Guru
mengintruksikan pada masing-masing siswa untuk menyebutkan kosa kata yang
ada dikartunya masing-masing dengan suara nyaring.
- Guru
memberikan pola kalimat dengan menggunakan kosa kata yang ada pada siswa.
- siswa
merangkai kalimat dengan menggunakan kosa kata, kemudian diucapkan secara
langsung.
- Kemudian
kartu itu ditukar dengan siswa yang lain hingga merata sehingga
masing-masing merasakan untuk berbicara spontanitas.
Media ini sangat membantu siswa dapam memahami
pola kalimat tersruktur yang diajarkan guru dengan mudah dan efektif.
Selanjutnya, agar siswa dapat mereview di rumah, guru menyuruh siswa untuk
menuliskan di buku.
3) Power
point
Media presentasi ini sangat menunjang pengajaran
bahasa Arab di kelas IT. Dengan media ini siswa dapat belajar bahasa Arab
dengan menggunakan idra pandang, dengar, dan indra pengucap secara
bersama-sama. sehingga perolehan data bahasa lebih akurat, kuat, dan dapat
memotivasi siswa untuk dapat melakukan pelafan bahasa dengan mudah, di samping
realisasi bahasa lebih kongkrit dan jelas. Pembuatan dan pengguanaan media ini,
sebagai berikut:
a. Sebelum di kelas
- Guru
membuat materi dengan power point tentang materi atau siswa membuat power
point tentang tema
- Menyediakan
sarananya, misalnya LCD, komputer, smard boad, power point
b. Teknik di dalam kelas
- Guru
menampilakan materi dilayar, misalkan gambar, foto, atau aktivitas
- Guru
menyebutkan bahasa Arab fisual dalam materi
- Siswa
mengikuti lafal yang dicontohkan guru baik kosa kata atau kalimat
- Guru
mengajukan pertanyaan berkaitan dengan fisual
- Siswa
merespon pertanyaan yang diajukan guru dengan bahasa siswa atau siswa
membuat kalimat berdasarkan fisual
- Guru
menyuruh siswa untuk maju berpsangan untuk melakukan tanya-jawab dengan
mengunakan power point
Media ini bisa dimodivikasi lebih interaktif
dengan strategi game (wa akhiran intahaitu) yakni permainan tebak kata
atau gambar dengan disempurnakan dengn merngkai kalimat. Dan tidak lupa memberi
skor untuk memotivasi siswa belajar lebih interktif dan kondusif.
4) Stick
figures
Gambar tangan yang dibuat sendiri oleh guru
sewaktu ia mengajar atau yang telah disiapkan sebelumnya disebut stick figures.
(stick = tongkat/batang). Gambar yang dimaksud di sini bukanlah gambar
yang indah yang perlu dibuat oleh ahli gambar. Dengan demikian gambar tersebut
dapat dibuat oleh guru (bahasa) yang tidak pandai menggambar sekalipun.
a. ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam membuat stick
figures, yaitu ciri-ciri tetap pada benda atau situasi yang digambar dan
bentuknya mudah dan jelas mudah dikenal.
b. Cara melatih diri membuat stick figures
- Copy
gamabar-gambar stick figures yang ada pada tulisan ini
- perhatikan
dan ingat ciri-ciri khusus setiap gambar
- pakailah
imajinasi
- latihlah
berkali-kali sampai lancar
Media ini hampir sama dengan simbol bahasa atau
komentar gambar. Media ini merangsang siswa untuk menebak bahasa melalui simbol
dan gambar. dengan demikian siswa terlatih belajar bahasa melalui simbol.
Sehingga anak termotivasi untuk melakukan permainan dan tebak gambar.
5) Buku
besar (kitabun kabir)
Buku besar pada umumnya dibuat oleh guru, yaitu
buku yang berisi teks atau percakapan bergambar yang menuntun siswa untuk
terampil berbahasa. Misalkan, buku itu ingin mengajarkan tentang alat-alat
sekolah, maka guru bisa mengambarkan pralatan sekolah di buku itu, kemudian
guru memberi contoh membuat kalimat tanya-jawab sesuai dengan gambar itu.
Demikian pula dengan gambar-gambar yang lain,siswa tinggal mengikuti pola
kalimat terpimpin. Sehingga secara tidak langsung siswa dapat menyerap bahasa
Arab dengan mudah dan praktis.
6) Flashcards
Flashcards adalah semacamkartu pengingat atau
kartu yang diperlihatkan sekilas kepada siswa. Ukurannya biasanya terserah pada
ukuran kelasnya. Flashcards ini biasanya diletakkan ditempat-tempat strategis,
yangmana siswa diharapkan selalu melihat dan mereview kosa kata yang ada dalam
flashcards dan guru tinggal memberi stimulus bahasa dengan mengajukan
pertanyaan kepada siswa dan siswa terbiasa untuk merespon bahasa. Strategi ini
sangat membantu siswa untuk belajar bahasa diluar jam bahasa Arab. Jika ini
dilakukan secara kontunyu dan peralihan flashcards secara berkala, maka siswa
dapat menyerap bahasa lebih banyak tanpa menimbulkan kesan sulit pada bahasa
Arab.
·
Hasil Penelitian
Dari paparan di atas jelaslah bahwa penggunaan
media sangat membantu proses belajar-mengajar di kelas, terutama bagi siswa.
Karena itu, penggunaan teknologi pengajaran siswa dapat meningkatkan
ketrampilam siswa dalam berbahasa Arab. Menyenangkan, nyaman, cepat, tepat,
singkat, akurat, nyata, sederhana, mudah, praktis dalam mengajar dapat dicapai
dengan optimalisasi penggunaan teknologi pengajaran.
Namun, di sisi lain terdapat kelemahan-kelemahan
penggunaan teknologi pengajaran bahasa ini, yaitu media terkadang tidak dapat
mewakili bahasa-bahasa yang sifatnya abstrak dan tidak realita.
Penggunaan media ini menuntut guru untuk lebih
kreatif menciptakan media-media baru sesuai dengan tema, terkadang media sulit
diperoleh oleh guru saat akan mengajar, karena minimnya bahan-bahan ajar yang
sudah siap pakai. Produksi dan kreatifitas guru sangat dibutuhkan bagi
pengajaran berbasis guru ini. Media menawarkan banyak kemudahan dan alternatif
bagi kesulitan guru saat mentrasfer bahasa pada siswa, di samping menuntut
kerja keras guru untuk terampil dan aktif menyediakan media-media baru serta
memotivasi guru untuk menciptakan metode-metode baru yang belum dipergunakan
sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
penulisan di atas, penulis dapat membuat kesimpulan bahwa pembelajaran bahasa
Arab dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi melalui
penggunaan situs-situs di internet, CD interaktif, satelit dengan piringan
parabola dan e-learning.
Kini,
dengan kemajuan IT, siaran dari parabola dapat langsung ditonton dan disimpan
dalam hard disk komputer. Perangkat yang digunakan, di antaranya Digital
Satellite Receiver SkyStar 2. Perangkat yang berupa card ini dipasang dalam
komputer yang langsung dapat menerima siaran dari parabola dengan kualitas DVD.
rekaman
yang berkualitas DVD ini tidak perlu lagi diubah ke format VCD, selain karena
kualitasnya akan menurun, juga memerlukan waktu yang cukup lama. File video
yang disimpan itu memang tidak dapat diputar dengan VCD/DVD Player, tetapi
dapat diputar melalui komputer dengan progam pemutar video yang biasanya sudah
termasuk dalam Windows.
a.
Penutup
Meskipun telaah atau kajian tentang teknologi pengajaran ini
kurang mendapat perhatian dari para guru pengajar terutama pengajaran bahasa
Arab, tetapi uraian singkat ini hemat penulis sangat penting untuk meningkatkan
kualias dan profesionalitas guru untuk mentransfer ilmu kebahasaannya. Karena,
pada umumnya banyak menganggab bahwa belajar bahasa Arab itu sulit, terjebak
pada struktur kalimat dan kebahasaan. Sehingga, murid mengalami kesulitan untuk
memahami bahasa dan sulit untuk mengaplikasiakan bahasa dalam komunikasi
sehari-hari.
Paradigma ini harus dirubah menjadi kesan yang
menyenangkan dan mudah. Tentunya dengan merekonstruksi dan menformat metode dan
media menjadi metode baru yang lebih interaktif dan menyenangkan. Harapan kami
dengan kajian ini guru memiliki informasi baru untuk mampu mereproduksi
media-media baru yang dapat dipergunakan dalam pengajaran.
BAB IV
DAFTAR PUSAKA
1.
Menyemai Benih Teknologi Pendidikan Sebagai Suatu Bidang
Kajian atau Disiplin Keilmuan Yang Berdiri Sendiri, Miarso: 2007, 62.
2.
Menyemai Benih Teknologi Pendidikan Sebagai Suatu Bidang
Kajian atau Disiplin Keilmuan Yang Berdiri Sendiri, Miarso: 2007, 76.