Selasa, 30 April 2013

BERHENTI PIKIRKAN NEGATIF


Sebagian besar dari kita, berpikir negatif mungkin sudah menjadi bagian dari diri. Ketika hal-hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa melihat sisi baik dari kejadian tersebut.
Berpikiran negatif tidak membawa kemana-mana, kecuali membuat perasaan tambah buruk, yang lalu akan berakibat performa kita mengecewakan. Hal ini bisa menjadi lingkaran yang tidak berujung.

Berikut 7 Tips Berhenti Berfikir Negatif:

1. Hidup di saat ini
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.

2. Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.

3. Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.

4. Fokus pada hal-hal positif
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti 'hari ini cerah' atau 'makan sore hari ini menakjubkan'. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.

5. Bergeraklah
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.

6. Hadapi rasa takutmu
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.

7. Ubah cara pandang
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.

makalah teori dan aplikasi teknologi komunikasi pendidikan dalam desain sistem pembelajaran bahasa arab



MAKALAH
TEORI DAN APLIKASI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DALAM DESAIN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Komunikasi Pendidikan
Dosen Pengampu : Roviin M, Ag.

Disusun Oleh :
Chiqmatun Khasanah 112-11-011
Nur Mayasari              112-11-016
Rohmadi                     112-11-025
Bima Arkhami             112-11-029
PENDIDIKAN BAHASA ARAB ( PBA )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
SALATIGA
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Hampir setiap guru mungkin pernah menemukan suasana kelas yang tidak kondusif untuk proses pembelajaran. Para siswa tidak merespon apa yang guru bawakan dan guru merasa kurang efektif berbicara di depan siswa karena siswa tidak memperhatikan guru, ramai sendiri, main komputer dan kelas berubah menjadi gaduh. Jelas suasana begitu tidak akan mencapai tujuan pembelajaran seperti yang direncanakan. Penulis pernah juga merasakannya. Rugi rasanya berbicara terus dalam Bahasa Arab, sedangkan mereka diam mendengarkan tetapi tidak memahami apa yang dibicarakan guru. Sebagian siswa mengerutkan dahi karena tidak mengerti perkataan saya atau sedang punya masalah lain. Diajak membuka buku paket malah digambari macam-macam, disuruh mengerjakan latihan dari LKS malah saling contek. Pusing jadinya.
B.     RUMUSAN MASALAH
  1. Apakah pengertian teknologi komunikasi pendidikan?
2.      Apakah pengertian Desain sistem pembelajaran itu?
3.      Teknologi apa saja yang berguna bagi pembelajaran bahasa arab?
4.      Bagaimana Teori dan Aplikasi teknologi komunikasi dalam pendidikan bahasa arab?
C.     TUJUAN
  1. Untuk mengetahui apa pengertian teknologi pendidikan.
  2. Untuk mengetahui apa pengertian desain system pembelajaran.
  3. Untuk mengetahui teknologi apa saja yang berguna bagi pembelajaran bahasa arab.
  4. Untuk mengetahui bagaimana teori dan aplikasi teknologi komunikasi dalam pendidikan bahasa arab.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
1.      Teori
Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.
2.      Aplikasi
Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.
3.      Teknologi Komunikasi Pendidikan.
Teknologi pendidikan menurut Miarso dalam buku menyemai benih teknologi pendidikan sebagai suatu bidang kajian atau disiplin keilmuan yang berdiri sendiri (Miarso: 2007, 62).
Ditinjau dari pendekatan pendidikan, teknologi pendidikan adalah suatu proses yang bersistem dalam usaha mendidikan atau membelajarkan. Dalam proses yang bersistem ini kemungkinan besar digunakan teknologi pendidikan sebagai produk. (Miarso: 2007, 76).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa aplikasi teknologi sebagai penerapan dari suatu disiplin ilmu yang membahas proses dalam usaha mendidik atau membelajarkan. Dan dalam proses mendidik atau membelajarkan tersebut kemungkinan besar menggunakan teknologi / media.
4.      Desain system pembelajaran
Yang dimaksud dengan desain di sini adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk.
Desain bermakna adanya keseluruhan, struktur, kerangka atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan (Gagnon dan Collay, 2001). Selain itu, kata desain juga dapat diartikan sebagai proses perencanaan yang sistematika yang dilakukan sebelum tindakan pengembangan atau pelaksanaan sebuah kegiatan (Smith dan Ragan, 1993, p. 4). Sedangkan desain pembelajaran adalah kisi-kisi dari penerapan teori belajar dan pembalajaran untuk memfasilitasi proses belajar seseorang (Reigeluth, 1983). Desain pembelajaran juga diartikan sebagai proses merumuskan tujuan, strategi, teknik, dan media.
Di sisi lain Gagne dkk mngembangkan konsep desain pembelajaran dengan menyatakan bahwa desian pembelajaran membantu proses belajar seseorang, di mana proses itu sendiri memiliki tahapan segera dan jangka panjang. Menurut mereka proses belajar terjadi karena adanya kondisi-kondisi belajar, internal maupun eksternal. Kondisi internal adalah kemampuan dan kesiapan diri pebelajar, sedangkan kondisi eksternal adalah pengaturan lingkungan yang didesain. Penyiapan kondisi eksternal belajar inilah yang disebut dengan desian pembelajaran. Untuk itu desain pembelajaran haruslah sistematis, dan menerapkan konsep pendekatan system agar berhasil meningkatkan mutu kinerja seseorang. Dan mereka berpendapat bahwa proses belajar yang terjadi secara internal dapat ditumbuhkan, diperkaya jika faktor eksernal, yaitu pembelajaran dapat didesain dengan efektif.
Sedangkan Menurut Seels & Richey (2000: 33) desain sistem pembelajaran yaitu prosedur yang terorganisasi dan sistematis untuk:
1.      penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelajari)
2.      perancangan (proses penjabaran bagaimana cara  mempelajarinya)
3.      pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan belajar)
4.      pelaksanaan/aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi)
5.      penilaian (proses penentuan  ketepatan pembelajaran)
Salah satu bentuk sumber belajar yang potensial adalah yang dikembangkan berdasarkan teori komunikasi dan memanfaatkan atau mendayagunakan berbagai bentuk dan jenis teknologi komunikasi. Artinya, media komunikasi massa mempunyai potensi besar untuk digunakan dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan pembelajaran.
Pada hakikatnya teknologi pembelajaran adalah suatu disiplin yang berkepentingan dengan pemecahan masalah belajar dengan berlandaskan pada serangkaian prinsip dan menggunakan berbagai macam pendekatan atau teori komunikasi dan teknologi komunikasi.
Setiap teknologi dibangun atas dasar suatu teori tertentu. Demikian pula pada teknologi pembelajaran, dibangun atas dasar prinsip-prinsip yang ditarik dari teori komunikasi terutama hasil-hasil penelitian dalam pemanfaatan media, khususnya media komunikasi. Dan dalam makalah kami akan membahas tentang teori dan aplikasi Teknologi Komunikasi Pendidikan Dalam Desain Sistem Pembelajaran Bahasa Arab.
Adapun teknologi yang berguna bagi pembelajaran bahasa arab, antara lain:
1.        Internet
Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positip terhadap kegiatan akademik mahasiswa tapi juga bagi dosen. Internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi dosen untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata kuliah yang menjadi bidang kempuannya. Melalui penggunaan internet dan web, dosen akan selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada mahasiswa. Hal ini tentu saja menuntut kemampuan dosen itu sendiri untuk selalu giat mengakses website dalam bidang yang menjadi keahliannya. Hal ini sejalan dengan definisi Pannen (2003) mengenai media dan teknologi pembelajaran di perguruan tinggi dalam arti luas yang mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan sumberdaya manusia (humanware) yang dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa.
Penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM Interkatif dan lain-lain.
Melalui internet, pembelajar dapat mengadakan kontak langsung dengan penutur asli, berpartisipasi dalam suatu forum diskusi, dan sebagainya. Interaksi antara dosen dan mahasiswa, misalnya penugasan dan pengerjaan tugas pun dapat dilakukan melalui internet. Disamping itu juga pemanfaatan program power-point digunakan untuk mengembangkan keterampilan wicara siswa/mahasiswa. Dalam hal ini, siswa/mahasiswa diberi tugas untuk menguraikan topik tertentu yang diminati selama beberapa menit dengan dukungan power-point (Egbert dkk, 2002:7).
Situs-situs yang berhubungan dengan bahasa Arab dan pendidikan Islam banyak disajikan di internet, baik yang menyajikan tentang tauhid, tasawuf, sejarah Islam, akidah-akhlak, dan bidang-bidang lainnya. Juga di internet sangat membantu penguasaan kemahiran berbahasa Arab. Karena situs-situs tersebut menyajikan berbagai data dan informasi masa lalu, terkini dan akan datang mengenai dunia Arab, dunia antar bangsa dan berbagai bidang-bidang kajian bahasa Arab dan Islam.
Situs-situs untuk bidang keislaman antara lain www.pesantren-online.com, atau www.google.com dengan mengetik apa yang diingnkan. Sedangkan situs-situs utama Arab adalah seperti www.arabic.com, www.raddadi.com, www.arabia.com, www.alsaha.com, www.senbad.net dan lain sebagainya. Kalau dilihat dari situs www.raddadi.com sebagai contoh, maka terlihat berbagai macam bidang yang ada dalam situs tersebut. Antara lain bidang-bidang yang diberikan adalah sebagai berikut: situs kesehatan, situs Islam, situs media massa, situs kerjaan, situs pekerjaan, situs sastra, situs komputer dan lain sebagainya.
2.        CD Interaktif
Satu lagi perkembangan yang begitu pesat dan semakin modern makin mempermudah bagi seorang pendidik untuk memanfaatkan berbagai macam media yang ada, diantaranya adalah CD (compact disk) interaktif.
VCD juga merupakan media pengajaran bahasa yang cukup efektif digunakan. Alat ini mirip dengan tip recorder hanya lebih lengkap. Tips recorder hanya didengar, sementara VCD didengar dan dilihat. Saat ini telah banyak program-program pengajaran bahasa Arab yang dikemas dalam bentuk CD, namun untuk mengoperasikannya tidak cukup dengan VCD tetapi dengan komputer yang dilengkapi dengan multimedia. Dalam konteks pengajaran ALA, telah banyak program pengajaran ALA yang dikemas dalam bentuk CD, misalnya: Alif-Ba-Ta, Al-Qamus al-mushowwar li As-Shigar, Bustan Ar-Raudloh, Juha 1-2, Jism al-Insan, Hadiqah al-Arqam, Masrahiyah al-Huruf al-Arabiyah, Ta'lim al-Lughah al-Arabiyah, 'Alam al-Tajarub li as-Sigar, Jazirah al-Barka:n, dan Mausuah al-Musabaqah wa al-Algha:z serta masih banyak lagi (Kholisin, 2002).
3.        Satelit/Parabola
Satelit juga memberi kemudahan bagi para pendidik dalam mengajarkan bahasa Arab yakni dalam pengayaan kosa kata dan pengenalan budaya. Dengan piringan parabola, motor penggerak dan Digital Satellite Receiver, kita dapat menikmati siaran TV Arab, yaitu Saudi Arabia, Mesir, Yaman, Palestina, Abi Dhabi secara langsung. Satelit ini lebih banyak dimanfaatkan untuk keterampilan menyimak (maharatul istima’).
Adapun satelit yang menyiarkan acara menggunakan bahasa arab, satelit AsiaSat 2 yang menyiarkan siaran berbahasa Arab dari:
1.      Abu Dhabi Al Emarat, dari U.A.E
2.      Al Nile, dari Mesir
3.      Alalam News Channel, dari Iran
4.      Al Kass, siaran khusus olah raga dari Mesir
5.      Syria Satellite Channel, dari Syiria
6.      Yemen TV, dari Yaman
7.      Abu Dhabi Al Oula + 1, dari Abu Dhabi
8.      Oman TV Satellite, dari Oman
9.      Kuwait Space Channel, dari Kuwait
10.   Saudi Arabian TV 1, dari Saudi Arabia
11.  Qatat TV, dari Qatar
12.  Sudan TV, dari Sudan
13.  Sharjah TV, dari U.A.E
14.  Jamahirya Satellite Channel. dari Lybia
15.  Al-Jazeera Channel, dari Qatar
Selain siaran TV, satelit AsiaSat 2 ini juga menyiarkan siaran radio dengan kualitas FM, seperti:
1.      El-Bernameg Al-Aam, dari Kairo
2.      El-Quran El-Karim, dari Kairo
3.      Radio Quran, dari Iran
4.      Emarat FM, dari U.A.E
5.      Radio Oman
6.      Radio Quran, dari Saudi Arabia
7.      Sharjah FM, dari U.A.E
8.      Qatar Radio
9.      Sana’a Radio, dari Yaman
10.  Aden Radio, dari Yaman
Dari satelite Telstar 10, ada tiga saluran yang dapat dinikmati dengan gratis, sama seperti saluran terdahulu, yaitu:
1.      Dubai Sports
2.      Dubai TV
3.      Sama Dubai
Kini, dengan kemajuan IT, siaran dari parabola dapat langsung ditonton dan disimpan dalam hard disk komputer. Perangkat yang digunakan, di antaranya Digital Satellite Receiver SkyStar 2. Perangkat yang berupa card ini dipasang dalam komputer yang langsung dapat menerima siaran dari parabola dengan kualitas DVD.
Hasil rekaman yang berkualitas DVD ini tidak perlu lagi diubah ke format VCD, selain karena kualitasnya akan menurun, juga memerlukan waktu yang cukup lama. File video yang disimpan itu memang tidak dapat diputar dengan VCD/DVD Player, tetapi dapat diputar melalui komputer dengan progam pemutar video yang biasanya sudah termasuk dalam Windows.
4.      Arabic E-learning
Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:
E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannyabahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa:
E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.
Matthew Comerchero dalam E-Learning Concepts and Techniques [Bloomsburg, 2006] mendefinisikan:
E-learning adalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena mengeliminasi jarak dan arus pulang-pergi. Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning didesain dengan media yang dapat diakses dari terminal komputer yang memiliki peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapat mengakses jaringan atau Internet.
5.      Pembuatan dan Penggunaan Media Pengajaran Bahasa Arab
Diantara sekian banyak media pengajaran yang dikemukakan sebelumnya, maka hanya beberapa media yang perlu dibahas lebih lanjut bagaimana pembuatan dan penggunaannya. Dalam tulisan ini akan dirinci beberapa media pengajaran, yaitu Kepingan/potongan kertas (strip story), Bithoqoh al-lughoh, Power point, Stick figures, Buku besar (kitabun kabir), Flashcards.

Secara sistematis ke 6 media pengajaran di atas akan dibahas satu persatu, sebagai berikut:
1)      Kepingan/potongan kertas (strip story)
Teknik lewat media ini bertitik tolak pada suatu approach yang mengutamakan aktivitas komunikasi (nuthqun mubasyiroh) yang sesunguhnya agar kelak siswa dapat dengan mudah dan tidak sungkan untuk berkomunikasi dengan bahasa Arab. Pembuatan dan penggunaan strip story ini secara detail, sebagai berikut:
a. Sebelum masuk kelas
  1. Guru memilih suatu topik cerita (muhola’ah) atau mahfudhah yang kira-kira dapat dibagi rata kalimat-kaliamatnya kepada siswa.
  2. Kaliamat-kalimat tersebut ditulis atau diketik dengan jelas dengan mengosongkan ruang ekstra antara setiap kalimat dengan kalimat lain.
  3. Lembaran kisah tersebut dipotong-potong dengan satu kalimat untuk masing-masing kepingan. Kalau siswanya banyak maka topik tersebut dapat ditulis siswa untberkali-kali pada lembaran yang lain kemudian siswa nantinya dibagi perfirqah.
b. Kegiatan di dalam kelas
  1. kepingan kertas yang berisi kalimat itu dibagikan pada siswa secara random
  2. Guru meminta siswa untuk mengulang ulang dan siswa dilarang memperlihatkan pada siswa yang lain.
  3. Guru miminta murid untuk menutup kepingan kertas itu atau kertas itu dikumpulkan kembali.
  4. Guru meminta siswa untuk berdiri dari kursi. Setelah itu guru betul betul tenang mendengar dan melihat apa yang terjadi.
  5. Siswa sibuk menyusun kosakata mejadi variasi kalimat sederhana atau kalimat tanya jawab.
  6. Setelah siswa menyusun,siswa dipersilahkan duduk kembali.
  7. Guru menginstruksikan pada setiap siswa untuk menyebutkan masing masing kalimat yang telah disusunnya.
  8. Kalau masih ada waktu, siswa bisa diperintahkan untuk saling berdialog dengan siswa lainnya.
Di sini dapat kita lihat bahwa teknologi pengaja lewat media potongan kertas ini bisa di pergunakan untuk pelajaran percakapan, tebak kata, menyusun kalimat, membuat kalimat tanya dan menyusun cerita. Dengan media ini siswa dapat termotivasi untuk belajar lebih aktif dan termotivasi (belajar dengan fun).
2)      Bithoqoh al-lughoh
Teknik lewat media ini bertitik tolak pada suatu approach yang mengutamakan aktivitas komunikasi (nuthqun mubasyiroh). Dipridiksi dengan media ini kelak siswa dapat dengan mudah dan berani untuk berkomunikasi dengan bahasa Arab. Pembuatan dan penggunaan strip story ini secara detail, sebagai berikut:
a. Sebelum di kelas
  1. Guru membuat kartu dari kertas karton atau asturo dipotog-potong dengan ukuran 10 x 10 cm.
  2. Menuliskan kosa kata tematik dengan bahasa Arab.
b. Teknik di dalam kelas.
  1. Kartu bahasa itu dibagikan pada masing-masing siswa secara random.
  2. Guru mengintruksikan pada masing-masing siswa untuk menyebutkan kosa kata yang ada dikartunya masing-masing dengan suara nyaring.
  3. Guru memberikan pola kalimat dengan menggunakan kosa kata yang ada pada siswa.
  4. siswa merangkai kalimat dengan menggunakan kosa kata, kemudian diucapkan secara langsung.
  5. Kemudian kartu itu ditukar dengan siswa yang lain hingga merata sehingga masing-masing merasakan untuk berbicara spontanitas.
Media ini sangat membantu siswa dapam memahami pola kalimat tersruktur yang diajarkan guru dengan mudah dan efektif. Selanjutnya, agar siswa dapat mereview di rumah, guru menyuruh siswa untuk menuliskan di buku.
3)      Power point
Media presentasi ini sangat menunjang pengajaran bahasa Arab di kelas IT. Dengan media ini siswa dapat belajar bahasa Arab dengan menggunakan idra pandang, dengar, dan indra pengucap secara bersama-sama. sehingga perolehan data bahasa lebih akurat, kuat, dan dapat memotivasi siswa untuk dapat melakukan pelafan bahasa dengan mudah, di samping realisasi bahasa lebih kongkrit dan jelas. Pembuatan dan pengguanaan media ini, sebagai berikut:
a. Sebelum di kelas
  1. Guru membuat materi dengan power point tentang materi atau siswa membuat power point tentang tema
  2. Menyediakan sarananya, misalnya LCD, komputer, smard boad, power point
b. Teknik di dalam kelas
  1. Guru menampilakan materi dilayar, misalkan gambar, foto, atau aktivitas
  2. Guru menyebutkan bahasa Arab fisual dalam materi
  3. Siswa mengikuti lafal yang dicontohkan guru baik kosa kata atau kalimat
  4. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan fisual
  5. Siswa merespon pertanyaan yang diajukan guru dengan bahasa siswa atau siswa membuat kalimat berdasarkan fisual
  6. Guru menyuruh siswa untuk maju berpsangan untuk melakukan tanya-jawab dengan mengunakan power point
Media ini bisa dimodivikasi lebih interaktif dengan strategi game (wa akhiran intahaitu) yakni permainan tebak kata atau gambar dengan disempurnakan dengn merngkai kalimat. Dan tidak lupa memberi skor untuk memotivasi siswa belajar lebih interktif dan kondusif.
4)      Stick figures
Gambar tangan yang dibuat sendiri oleh guru sewaktu ia mengajar atau yang telah disiapkan sebelumnya disebut stick figures. (stick = tongkat/batang). Gambar yang dimaksud di sini bukanlah gambar yang indah yang perlu dibuat oleh ahli gambar. Dengan demikian gambar tersebut dapat dibuat oleh guru (bahasa) yang tidak pandai menggambar sekalipun.
a. ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam membuat stick figures, yaitu ciri-ciri tetap pada benda atau situasi yang digambar dan bentuknya mudah dan jelas mudah dikenal.
b. Cara melatih diri membuat stick figures
  1. Copy gamabar-gambar stick figures yang ada pada tulisan ini
  2. perhatikan dan ingat ciri-ciri khusus setiap gambar
  3. pakailah imajinasi
  4. latihlah berkali-kali sampai lancar
Media ini hampir sama dengan simbol bahasa atau komentar gambar. Media ini merangsang siswa untuk menebak bahasa melalui simbol dan gambar. dengan demikian siswa terlatih belajar bahasa melalui simbol. Sehingga anak termotivasi untuk melakukan permainan dan tebak gambar.
5)      Buku besar (kitabun kabir)
Buku besar pada umumnya dibuat oleh guru, yaitu buku yang berisi teks atau percakapan bergambar yang menuntun siswa untuk terampil berbahasa. Misalkan, buku itu ingin mengajarkan tentang alat-alat sekolah, maka guru bisa mengambarkan pralatan sekolah di buku itu, kemudian guru memberi contoh membuat kalimat tanya-jawab sesuai dengan gambar itu. Demikian pula dengan gambar-gambar yang lain,siswa tinggal mengikuti pola kalimat terpimpin. Sehingga secara tidak langsung siswa dapat menyerap bahasa Arab dengan mudah dan praktis.

6)      Flashcards
Flashcards adalah semacamkartu pengingat atau kartu yang diperlihatkan sekilas kepada siswa. Ukurannya biasanya terserah pada ukuran kelasnya. Flashcards ini biasanya diletakkan ditempat-tempat strategis, yangmana siswa diharapkan selalu melihat dan mereview kosa kata yang ada dalam flashcards dan guru tinggal memberi stimulus bahasa dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa dan siswa terbiasa untuk merespon bahasa. Strategi ini sangat membantu siswa untuk belajar bahasa diluar jam bahasa Arab. Jika ini dilakukan secara kontunyu dan peralihan flashcards secara berkala, maka siswa dapat menyerap bahasa lebih banyak tanpa menimbulkan kesan sulit pada bahasa Arab.
·         Hasil Penelitian
Dari paparan di atas jelaslah bahwa penggunaan media sangat membantu proses belajar-mengajar di kelas, terutama bagi siswa. Karena itu, penggunaan teknologi pengajaran siswa dapat meningkatkan ketrampilam siswa dalam berbahasa Arab. Menyenangkan, nyaman, cepat, tepat, singkat, akurat, nyata, sederhana, mudah, praktis dalam mengajar dapat dicapai dengan optimalisasi penggunaan teknologi pengajaran.
Namun, di sisi lain terdapat kelemahan-kelemahan penggunaan teknologi pengajaran bahasa ini, yaitu media terkadang tidak dapat mewakili bahasa-bahasa yang sifatnya abstrak dan tidak realita. 
Penggunaan media ini menuntut guru untuk lebih kreatif menciptakan media-media baru sesuai dengan tema, terkadang media sulit diperoleh oleh guru saat akan mengajar, karena minimnya bahan-bahan ajar yang sudah siap pakai. Produksi dan kreatifitas guru sangat dibutuhkan bagi pengajaran berbasis guru ini. Media menawarkan banyak kemudahan dan alternatif bagi kesulitan guru saat mentrasfer bahasa pada siswa, di samping menuntut kerja keras guru untuk terampil dan aktif menyediakan media-media baru serta memotivasi guru untuk menciptakan metode-metode baru yang belum dipergunakan sebelumnya.

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari penulisan di atas, penulis dapat membuat kesimpulan bahwa pembelajaran bahasa Arab dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi melalui penggunaan situs-situs di internet, CD interaktif, satelit dengan piringan parabola dan e-learning.
Kini, dengan kemajuan IT, siaran dari parabola dapat langsung ditonton dan disimpan dalam hard disk komputer. Perangkat yang digunakan, di antaranya Digital Satellite Receiver SkyStar 2. Perangkat yang berupa card ini dipasang dalam komputer yang langsung dapat menerima siaran dari parabola dengan kualitas DVD.

rekaman yang berkualitas DVD ini tidak perlu lagi diubah ke format VCD, selain karena kualitasnya akan menurun, juga memerlukan waktu yang cukup lama. File video yang disimpan itu memang tidak dapat diputar dengan VCD/DVD Player, tetapi dapat diputar melalui komputer dengan progam pemutar video yang biasanya sudah termasuk dalam Windows.
a.      Penutup
Meskipun telaah atau kajian tentang teknologi pengajaran ini kurang mendapat perhatian dari para guru pengajar terutama pengajaran bahasa Arab, tetapi uraian singkat ini hemat penulis sangat penting untuk meningkatkan kualias dan profesionalitas guru untuk mentransfer ilmu kebahasaannya. Karena, pada umumnya banyak menganggab bahwa belajar bahasa Arab itu sulit, terjebak pada struktur kalimat dan kebahasaan. Sehingga, murid mengalami kesulitan untuk memahami bahasa dan sulit untuk mengaplikasiakan bahasa dalam komunikasi sehari-hari.
Paradigma ini harus dirubah menjadi kesan yang menyenangkan dan mudah. Tentunya dengan merekonstruksi dan menformat metode dan media menjadi metode baru yang lebih interaktif dan menyenangkan. Harapan kami dengan kajian ini guru memiliki informasi baru untuk mampu mereproduksi media-media baru yang dapat dipergunakan dalam pengajaran.
BAB IV
DAFTAR PUSAKA

1.      Menyemai Benih Teknologi Pendidikan Sebagai Suatu Bidang Kajian atau Disiplin Keilmuan Yang Berdiri Sendiri, Miarso: 2007, 62.
2.      Menyemai Benih Teknologi Pendidikan Sebagai Suatu Bidang Kajian atau Disiplin Keilmuan Yang Berdiri Sendiri, Miarso: 2007, 76.